30 10 2007
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seiring dengan kemajuan pesat dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi,
bidang telekomunikasi juga mengalami kemajuan yang cukup pesat. Komunikasi
merupakan suatu hal yang penting yang dianggap mampu membantu hidup manusia.
Sejak ditemukannya alat komunikasi, gerak hidup manusia menjadi berubah lebih
mudah dan terasa dekat. Salah satu alat komunikasi yang digunakan saat ini
adalah telepon rumah.
Semakin lama pola pikir konsumen berubah seiring perkembangan jaman.
Konsumen yang dulunya hanya menggunakan alat komunikasi, disebut telepon, kini
mulai beralih menggunakan telepon seluler. Telepon seluler mempunyai beberapa
kelebihan dibandingkan telepon rumah, yaitu bisa dibawa kemanapun kita pergi.
Lambat laun telepon rumah mulai ditinggalkan konsumen sehingga perusahaan
penyedia jasa layanan telekomunikasi dapat mengambil peluang baru dari
keinginan-keinginan dan kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi.
Pilihan-pilihan teknologi telekomunikasi yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan.
Tekologi GSM (Global System for Mobile community) yang mendominasi pasaran terkenal tarifnya yang mahal serta kecepatan akses
datanya hanya 64 Kbps akan tetapi memiliki jaringan yang luas hingga ke pelosok
negeri sebab telah lama beroperasi di Indonesia. Kemudian telepon seluler yang
berbasis teknologi CDMA (Code Division Multiple Access) 2000 1X yang beroperasi menggunakan lisensi telepon saluran tetap (fixed wireless) memiliki tarif jauh lebih rendah (sama dengan tarif
telepon tetap/ fixed line) dibanding
dengan tarif telepon seluler yang berbasis GSM. CDMA ini memiliki kekurangan
mobilitas masih terbatas dan masih terjadi blank spot serta drop call karena
jangkauannya yang terbatas. Teknologi CDMA mampu mengurangi suara berisik di
latar belakang atau yang dihasilkan karena percakapan silang, memastikan kualitas
suara yang lebih baik dan terus diperluas oleh mikroprosesor yang ada dalam
telepon seluler. Teknologi CDMA juga menyediakan kapasitas suara dan komunikasi
data, memungkinkan lebih banyak pelanggan untuk terhubungkan pada waktu
bersamaan serta memungkinkan untuk tugas-tugas multimedia. Teknologi CDMA
mengkonsumsi tenaga listrik yang kecil sehingga memungkinkan untuk
memperpanjang daya tahan baterai dan waktu bicara dapat lebih lama. Selain itu,
rancangan teknologi CDMA menjadikan CDMA aman dari upaya penyadapan.
(www.x-phones.com/www/art_detail.php?=3088)
Melihat kondisi konsumen seperti itu, perusahaan-perusahaan yang bergerak
di bidang telekomunikasi mulai berlomba-lomba mengeluarkan kartu/ Sim Card (isi dari telepon seluler) dengan jenis CDMA demi
memuaskan konsumen. Perusahaanperusahaan tersebut antara lain
1. PT. Telekomunikasi Tbk., dengan produk
TELKOMFlexi
2. PT. Indosat Tbk., dengan produk StarOne,
3. Bakrie Telecom, dengan produk Esia
4. Mobile-8 Telecom, dengan produk Fren. Banyaknya
perusahaan yang bergerak di bidang komunikasi berbasis CDMA mengakibatkan
persaingan semakin ketat.
Di Indonesia total pelanggan CDMA sampai dengan tahun 2006 berkisar tujuh
juta pelanggan. Angka ini disumbangkan oleh Flexi sebanyak lima juta pelanggan,
Fren dari Mobile-8 sebanyak 1,3 juta pelanggan, Esia dari Bakrie Telecom
sebanyak 1,3 juta pelanggan dan StarOne dari Indosat sebanyak 250 pelanggan.
Persaingan tidak terelakkan dan celah yang dapat diambil untuk memenangkan
konsumen adalah segi tarif dan teknologi.
(www.majalahtrust.com/ekonomi/sektor_riil/1027.php)
PT. Telekomunikasi Tbk, atau yang biasa dikenal dengan sebutan TELKOM
merupakan perusahaan informasi dan komunikasi (InfoCom) serta penyedia jasa dan
jaringan telekomunikasi secara lengkap (full service and network provider) yang terbesar di Indonesia. Produk dan layanan TELKOM
menjadi dua yaitu produk dan layanan untuk korporat dan produk dan layanan
untuk personal, yang meliputi jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data & internet serta jasa multimedia lainnya.
Dari kesemua produk tersebut jelas bertujuan untuk memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan berkomunikasi.
Produk dari TELKOM yang berkaitan dengan CDMA adalah TELKOMFlexi (sering
disebut Flexi). Flexi.ada dua jenis yaitu Flexi Trendy (pra bayar) dan Flexi
Classy (pasca bayar). Pembahasan akan difokuskan pada Flexi Classy. Flexi mulai
diperkenalkan pada bulan Desember 2002 dan secara komersial mulai diluncurkan
Mei 2003. Flexi beroperasi pada dua frekuensi yaitu 1,9 GHz untuk wilayah
Jakarta dan sekitarnya serta 800 MHz di daerah-daerah. Tanntangan Flexi semakin
besar ketika perusahaan pesaing mulai memunculkan teknologi-teknologi terbaru
(misalnya 3G) dengan harga di bawah standart.
Melihat kondisi pasar yang seperti itu, strategi untuk memenangkan
persaingan adalah menyediakan produk yang dapat memuaskan kebutuhan dan
keinginan konsumen yang akan dituju. Dan untuk menghasilkan produk yang sesuai
dengan kebutuhan dan keinginan pasar, sangat diperlukan pengetahuan mengenai
perilaku konsumen.
Pada umumnya tidak seluruh variabel pemasaran yang ditampilkan oleh
perusahaan akan dipertimbangkan oleh konsumen dalam memutuskan untuk membeli
suatu produk. Oleh karena itu perusahaan harus mengetahui variabel bauran
pemasaran yang menjadi pertimbangan konsumen dan variabel apa yang paling
dominan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Berdasar uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian untuk
mengetahui sejauh mana variabel-variabel bauran pemasaran berpengaruh terhadap
keputusan konsumen dalam menggunakan kartu CDMA Flexi Classy di kota Batu
mengingat Flexi bukan satu-satunya kartu CDMA di Indonesia. Untuk itu penulis
melakukan penelitian dengan judul : “Analisis Variabel Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan
Pembelian Produk TELKOMFlexi Classy (Studi Pengguna Flexi Classy di PT.
Telekomunikasi Tbk. Kancatel Batu) “ .
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa masalah
yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Apakah variabel bauran pemasaran berpengaruh secara
simultan dan parsial terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian
produk Flexi Classy di Kota Batu?
2. Variabel bauran pemasaran manakah yang dominan
berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam melakukan pembelian produk Flexi
Classy di Kota Batu?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
variabel-variabel bauran pemasaran terhadap keputusan konsumen dalam melakukan
pembelian produk Flexi Classy di kota Batu secara simultan dan parsial.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel bauran
pemasaran manakah yang dominan pengaruhnya terhadap keputusan konsumen dalam
melakukan pembelian produk Flexi Classy di kota Batu secara simultan dan
parsial.
1.4. Manfaat penelitian
1. Bagi penulis
·
Memperluas wawasan penulis terhadap fenomena yang
terjadi dalam bidang pemasaran.
·
Penelitian dapat digunakan sebagai bahan perbandingan
sampai sejauh mana teori-teori yang didapat selama masa perkuliahan dapat
diterapkan dalam dunia nyata.
·
Merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan
masalah, menganalisa situasi serta mangadakan penyelidikan dan penelitian yang
bersifat formal.
2. Bagi perusahaan
·
Sebagai sumbangan informasi untuk mnyusun strategi
perusahaan.
·
Sebagai bahan pertimbangan dalam mengantisipasi
perkembangan permasalahan perusahaan di bidang pemasaran.
3. Bagi pihak lain ini.
·
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
informasi dan referensi yang kelak bermanfaat bagi penelitian-penelitian
selanjutnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar